Diabetes serta gangguan jantung merupakan dua tantangan utama dalam bidang kesehatan yang cenderung berhubungan satu sama lain. Seseorang dengan kondisi diabetes akan meningkatkan peluang terkena penyakit jantung daripada orang yang bukan penderitanya.
Bahkan, penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di antara penderita diabetes. Namun, bagaimana sebenarnya diabetes dapat memicu masalah pada jantung?
Yuk, intip seperti apa hubungan kompleks antara diabetes dan penyakit jantung, serta bagaimana pasien diabetes dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko mereka terkena penyakit jantung.
1. Hubungan antara diabetes dan penyakit jantung
Orang dewasa dengan diabetes memiliki kemungkinan dua hingga empat kali lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan dengan mereka tanpa diabetes.
Pasien diabetes sering kali memiliki banyak faktor risiko yang sama terkait penyakit jantung, seperti:
- Memiliki tekanan darah tinggi: Terkena hipertensi dan diabetes menggandakan risiko seseorang terkena penyakit jantung.
- Mempunyai tingkat kolesterol dan trigliserida di luar batas normal: Hal ini berkontribusi terhadap penumpukan plak di arteri dan merupakan faktor utama berkembangnya resistansi insulin.
- Mengalami obesitas: Penurunan berat badan pada orang yang mengalami obesitas dan diabetes dapat mengurangi risiko kardiovaskular dan meningkatkan sensitivitas insulin.
- Kurang melakukan aktivitas fisik: Berolahraga dapat menurunkan tekanan darah serta menjaga tingkat glukosa dalam darah dengan demikian meminimalkan peluang terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
2. Bagaimana diabetes memengaruhi jantung?

Penyakit kardiovaskular, misalnya serangan jantung atau stroke, adalah alasan terbesar mengapa orang dengan diabetes meninggal dunia.
Pasien diabetes memiliki kemungkinan terkena stroke atau penyakit jantung sekitar dua kali lebih besar dibandingkan orang tanpa diabetes. Seiring waktu, kadar gula darah tinggi akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya timbunan lemak.
Makin lama seseorang terkena diabetes, makin tinggi kemungkinan terkena penyakit jantung. Sekitar 30 persen pasien diabetes tipe 2 juga memiliki penyakit kardiovaskular. Ini karena orang dengan diabetes juga lebih mungkin mengalami masalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau kelebihan berat badan, yang semuanya dapat menyebabkan penyakit jantung.
3. Inflamasi dan kemungkinan terkena penyakit jantung
Diabetes bisa mengakibatkan peradangan secara persisten di dalam tubuh, sehingga ikut serta dalam proses timbulnya penyakit jantung. Tingginya kadar glukosa dalam darah mampu merusak sel-sel endothelial pada tembok arteri, yang lalu menimbulkan respon inflamasi tersebut. Inflamasi ini memiliki peranan penting dalam terjadinya penumpukan plak dan pengerasan arteri.
Peradangan kronis yang disebabkan oleh diabetes dapat mempercepat proses aterosklerosis, sehingga meningkatkan risiko kejadian jantung seperti serangan jantung dan kegagalan jantung.
4. Kompleksitas Masalah Jantung yang Dialami Pasien Diabetes

Kombinasi dari kerusakan pembuluh darah, hipertensi, kolesterol tinggi, dan peradangan menyebabkan pasien diabetes lebih rentan terhadap berbagai komplikasi jantung, seperti:
- Penyakit jantung koroner: Penyakit tersebut muncul ketika pembuluh arteri yang seharusnya membawa darah ke jantung menjadi sempit atau tertutup oleh plak. Hal ini mengecilkan laju peredaran darah serta suplai oksigen ke jantung, berpotensi memicu kondisi seperti angina hingga serangan jantung.
- Gagal jantung: Rusaknya hati terus-menerus akibat hipertensi, diabetes, serta kadar kolesterol tinggi dapat mengganggu otot jantung, sehingga menimbulkan gagal jantung. Hal ini merupakan situasi parah saat jantung tak lagi sanggup memompakan darah dengan baik keseluruhan bagian tubuh.
- Serangan jantung: Pasien diabetes memiliki peluang dua hingga empat kali lipat terkena serangan jantung dibandingkan dengan orang tanpa diabetes. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yang dipercepat oleh gula darah tinggi, yang menyebabkan penyumbatan arteri jantung.
5. Cara-cara Mengurangi Risiko Penyakit Jantung bagi Pasien Diabetes
Walau diabetes dapat menaikkan peluang terkena gangguan pada jantung, namun tersedia sejumlah cara agar bisa memperkecil resiko tersebut:
- Manajemen gula darah: Mempertahankan tingkat gula darah pada kisaran yang ideal merupakan hal utama. Hal ini dapat dicapai dengan mengontrol diet, berolahraga, serta menggunakan obat-obatan atau insulin jika diperlukan.
- Pengaturan tekanan darah serta kolesterol: Mengawasi dan mengekang tekanan darah beserta tingkat kolesterol amat vital. Mungkin dibutuhkan obat-obatan semacam statin atau penghambat ACE inhibitor guna mempertahankan angka-angka tersebut di rentang sehat.
- Berhenti merokok: Merokok secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama bagi pasien diabetes. Berhenti merokok bisa mengurangi risiko secara drastis.
- Aktivitas fisik: Berlatih olahraga teratur dapat memperbaiki tingkat glukosa dalam darah, mengontrol tekanan darah, serta meningkatkan kondisi jantung secara menyeluruh.
- Diet sehat: Diet yang mengandalkan pengurangan lemak jenuh, gula, serta meningkatkan asupan serat bisa mendukung kontrol kadar glukosa darah, kolesterol, dan juga tekanan darah agar tetap pada level normal.
Hubungan antara diabetes dan penyakit jantung sangat erat dan kompleks. Diabetes, terutama jika tidak terkontrol dengan baik, dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan memicu peradangan yang pada akhirnya menyebabkan berbagai masalah jantung. Namun, dengan manajemen yang tepat melalui pengaturan pola hidup dan kontrol medis, risiko penyakit jantung pada penderita diabetes dapat dikurangi secara signifikan.
Referensi
Heart Foundation. Diperoleh pada September 2024. Diabetes and heart disease.
Medical News Today. Dibuka pada September 2024. Hubungan antara diabetes dan penyakit jantung: Apa yang memengaruhi keduanya?
0 Comments