Diabetes dianggap tidak terkendali ketika tingkat glukosa dalam darah terlampau tinggi (hiperglikemia) atau justru sangat rendah (hipoglikemia).
Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama dapat merusak saraf, pembuluh darah, dan organ vital. Diabetes yang tidak terkontrol juga menempatkan individu pada risiko komplikasi diabetes yang lebih besar.
Diabetes mungkin menjadi tak tertangani sebab belum dideteksi, penanganan yang tidak memadai, ataupun lantaran ketidaktaatannya pada perawatan medis.
Ketika seseorang mengenali bahwa kadar gula darah mereka tak terkendalikan, sangat penting bagi mereka untuk langsung berkonsultasi dengan dokter agar dapat memodifikasi rencana pengobatannya sesuai keadaan saat ini.
Di bawah ini dipaparkan apa saja tanda-tanda diabetes yang tidak terkontrol.
1. Infeksi kaki
Kadar gula darah yang tinggi untuk jangka panjang bisa memperlemah sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh akan mengalami kesulitan saat berusaha melawan infeksi. Selain itu, hal ini juga menciptakan kondisi dimana bakteri lebih mungkin masuk dan tumbuh subur pada jaringan serta organ yang telah rusak.
Salah satu contoh infeksi kaki pada orang dengan diabetes adalah sindrom kaki diabetik. Ini terjadi saat aliran darah ke kaki terganggu sehingga meningkatkan risiko infeksi dan mengurangi ketersediaan sel kekebalan untuk melawan infeksi.
Fitur utama dari sindrom kaki diabetik adalah adanya luka yang susah untuk pulih. Ketika diabetes tak terkendali, bisa menimbulkan infeksi pada lukas hingga ke busukan dan nekrosis jaringan, hal ini kemudian dapat mengakibatkannya. gangren .
2. Laparnya lebih cepat, tapi berat badannya menurun

Kadar glukosa dalam darah yang tidak diatur dengan baik bisa membuat Anda merasa lebih sering lapar. Di samping itu, walaupun asupan makanannya banyak, berat badan malah cenderung menurun secara tak masuk akal apabila kandungan gula darahnya sangat tinggi.
Ketika tubuh tak mendapat asupan energi dari glukosa, ia akan beralih ke otot dan lemak sebagai sumber daya utama. Proses pemecahan otot serta lemak oleh tubuh untuk dijadikan energi dapat menyebabkan turunnya bobot secara tiba-tiba dan tidak baik bagi kesehatan.
Di samping perubahan pada berat badan dan selera makan, kekuatan otot juga bisa menurun sehingga membuatmu menjadi lebih sering terjatuh.
3. Luka sulit sembuh
Gula darah yang tak terkendali membuat luka, lecetan, memar, serta berbagai jenis cedera lainnya menjadi lebih susah untuk pulih.
Diabetes dapat merusak saraf dan peredaran darah, terlebih pada kaki bagian bawah. Kekurangan aliran darah membuat lukanya susah untuk pulih.
Justru, lukisan kecil cenderung berisiko terinfeksi dan dapat bertambah parah sampai menimbulkan dampak besar, termasuk kemungkinan harus diamputasi. Anda bisa saja mendeteksinya dari adanya nanah yang keluar secara berlebihan sehingga basahi kaos kaki atau timbul baunya tak sedap apabila terdapat luka di kaki.
4. Glukosa darah tinggi

Kadar glukosa dalam darah yang tinggi merupakan indikasi utama bahwa diabetes belum dikelola dengan baik. Tingkat glukosa darah normal harus antara 80-130 mg/dL sebelum menyantap makanan dan kurang dari 180 mg/dL dua jam sesudahnya.
Penggunaan obat diabetes sesuai anjuran dan perubahan gaya hidup biasanya dapat membantu membuat glukosa darah dalam kisaran target. Jika kadar gula darah tetap terlalu tinggi atau bahkan meningkat, penting untuk berbicara dengan dokter untuk menyesuaikan rencana perawatan.
5. Meningkatnya rasa haus
Orang dengan diabetes terkadang mengalami polidipsia , merupakan sebuah tingkat ketidaksediaan air yang sangat parah. Situasi semacam itu umumnya dihadapi oleh individu tertentu. diabetes tipe 1 yang tak terkendali dan pasien diabetes tipe 2 ketika konsentrasi gula darah sangat meningkat.
Hal ini disebabkan oleh kandungan gula darah yang tinggi bisa mengakibatkan dehidrasi dan rasa dahaga berlebihan, sehingga tubuh menjadi lebih sulit dalam menyerap cairan.
Ekstremitas rasa dahaga serta frekuensi pembuangan urine yang berlebihan cenderung meningkat ketika tingkat gula darah melewati angka 250 mg/dL. Meski demikian, kondisi dehidrasi masih bisa timbul walaupun individunya telah mengonsumsi jumlah cairan yang cukup.
6. Napas berbau buah

Konsentrasi gula dalam darah yang terlalu tinggi bisa membuat nafasan seseorang bau dengan aroma buah atau manis. Hal ini disebabkan oleh kondisi di mana tubuh tidak mampu memanfaatkan glukosa dari darah dikarenakan adanya gangguatan pada sistemnya. insulin Lemak akan diuraikan untuk menghasilkan energi. Langkah ini kemudian membentuk zat kimia bernama aseton yang memiliki aroma mirip dengan buah.
Napas bau buah juga dapat menandakan sesuatu tersebut. ketoasidosis diabetik , situasi yang bisa membahayakan jiwa. Hal ini membutuhkan pertolongan medis dengan cepat.
7. Mengalami perubahan kulit
Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol lebih mungkin mengembangkan beberapa masalah kulit, seperti:
- Skin tag di lipatan kulit.
- Akanotiksis nigrigans, yaitu daerah pada kulit yang menjadi hitam dan mengeras di sekitar leher bagian belakang, lengan, bawah siku, wajah, atau area tubuh lainnya.
- Lepuh.
- Infeksi.
- Kekeringan.
- Gatal.
- Perubahan warna.
Ini semua bisa menjadi tanda gula darah tinggi atau resistansi insulin yang memerlukan pemeriksaan dokter.
8. Masalah ginjal

Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah ginjal.
Karena ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah, penyakit ginjal dapat terjadi. Sekitar 1 dari 3 orang dewasa dengan diagnosis diabetes juga menderita penyakit ginjal.
Orang dengan diabetes dan penyakit ginjal mungkin mengalami:
- Urinnya memiliki warna yang sangat pekat atau mengandung darah.
- Urine berbusa
- Sakit di area ginjal pada bagian belakang bawah.
- Infeksi pada ginjal atau sistem kemih jangka panjang.
Penyakit ginjal biasanya tak memberikan gejala apa pun atau hanya menyebabkan tanda-tanda ringan di fase awal. Gejala baru mulai timbul ketika telah terjadi kerusakan yang signifikan.
9. Mengalami gejala kardiovaskular
Pasien diabetes sering kali mengalami gejala kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi. Mereka mungkin juga memiliki kadar kolesterol tinggi dan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Dari semua komplikasi diabetes, penyakit kardiovaskular adalah yang paling mungkin berakibat fatal.
Sirkulasi darah yang buruk juga dapat menyebabkan penyembuhan luka yang lambat dan masalah pada ekstremitas, seperti kaki.
Tekanan darah tinggi, rasa sakit di dada, atau ritme jantung yang abnormal adalah petunjuk kritis. Kondisi-kondisi ini harus ditangani dengan serius dan tidak bisa disepelekan, apakah itu disebabkan oleh diabetes atau masalah medis lainnya.
Siapa pun yang mengalami tanda-tanda diabetes yang tidak terkontrol harus menemui dokter sesegera mungkin. Makin cepat gula darah tinggi dikelola, makin besar peluang untuk memperlambat perkembangannya dan meminimalkan risiko komplikasi berbahaya.
Referensi
Medical News Today. Dibuka pada Agustus 2024. Bagaimana diabetes dapat mempengaruhi kaki?
Kesehatan Sehari-hari. Dihubungi pada Agustus 2024. Tanda-Glukosa-Darah-Mu-Tidak-Terkendali
Institut Nasional untuk Penyakit Diabetes dan Ginjal. Dibuka halaman webnya pada Agustus 2024. Diabetes & Foot Problems.
Pusat Pengendalian dan Penyakit. Dihubungi pada Agustus 2024. Manage Blood Sugar.
StatPearls. Dibuka pada Agustus 2024. Diabetes .
Institut Nasional untuk Penyakit Gula dan Kencing serta Ginjal. Dihubungi pada Agustus 2024. Diabetic Kidney Disease .
Leon, Benjamin M, dan Thomas M Maddox. "Penyakit diabetes dan penyakit jantung: Epidemiologi, mekanisme biologis, anjuran pengobatan, dan penelitian masa depan." World Journal of Diabetes 6, no. 13 (Januari 1, 2015): 1246.
Medical News Today. Dibuka pada Agustus 2024. Signs of uncontrolled diabetes.
0 Comments